Dies natalis sebuah perguruan tinggi tidak hanya menjadi momen formalitas belaka, tetapi lebih dari itu dimana semua civitas akademik dapat menunjukan skala inovasi dan kreatifitas menuju sumber daya manusia yang unggul.
Salah satunya adalah kreasi pangan local yang boleh di jajakan oleh mahasiswa dan mahasiswi dari enam himpunan mahasiswa program studi yaitu HMPS PGSD, PJKR, PG-PAUD, Pendidikan Matematika, Pendidikan Musik, dan pendidikan IPA.
Menu olahan pangan local berasal dari ubi-ubian (singkong, ubi jalar, ubi talas), pisang, buah tradisional, kelapa, dan lain-lain. Mahasiswa menghasilkan produk inovasi dari pangan local diantaranya, tumpeng ubi, jus buah local, getuk, pisang rebus, sayur urap, singkong goreng balado, singkong bakar, keripik pisang.
Keripik ubi, donat kestela, donat ubi jalar, roti pisang, dan sebagainya. Karya inovasi mahasiswa ini mendapatkan apresiasi dari bupati ngada yang juga sempat mencicipi makanan yang berasal dari olahan pangan local. Bupati ngada menyampaikan bahwa olahan pangan local kini menjadi trend nasional yang harus tetap kita lestarikan, tidak boleh kalah dengan menu modern, karena makanan local lebih terjamin kesehatanya.
Ayo mahasiswa STKIP Citra bakti teruslah menggapai cita-citamu dengan belajar dan menghasilkan. Menu olahan local harus menjadi branding dan trend kampus kita, sehingga kami dari pemerintah daerah akan melirik potensi local yang ada untuk di mengikuti expo yang ada di panggung ibu kota nantinya